Langsung ke konten utama

Smt 1 Psikologi Umum Konsep dasar Perilaku Manusia



KONSEP DASAR PERILAKU MANUSIA
(Pengertian perilaku dan pandangan tentang perilaku)

Paper  ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Psikologi Umum
Dosen Pembimbing: Akhid Lutvian S.Pd M.Pd

 





















Nama Kelompok/semester 1B:
1.    Ahmad Fuadil Qirom
2.    Lamik Kholisoh Mikhani
3.    Zaenal Ngabidin


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA
PURWOREJO
2015
ABSTRAK

                        Paper ini membahas tentang perilaku manusia dan interaksinya dengan lingkungan. Bagaimana sebuah perilaku manusia yang baik bisa diterima dalam masyarakat. Selain itu, kita perlu mengetahui fungsi dari sebuah penelitian yang dilakukan terhadap manusia. Karena dengan mempelajari perilaku manusia kita akan mengetahui sisi psikologisnya. Perilaku seseorang itu ditentukan oleh banyak faktor. Ada kalanya perilaku seseorang dipengaruhi oleh kemampuannya,adapula karena kebutuhannya dan ada juga yang karena dipengaruhi oleh pengharapan dan lingkungannya.  Perilaku manusia sendiri terbagi menjadi dua yaitu perilaku refleksif dan perilaku non refleksif. Perilaku manusia,kepribadian manusia serta temperamen didasarkan pada pengalaman inderawi(sensory experience).







































PENDAHULUAN


1.    Latar Belakang

                        Tiap-tiap makhluk hidup memiliki jiwa. Menurut pendapat Aristoteles,bukan hanya manusia saja yang memiliki jiwa namun hewan dan tumbuhan juga memilikinya. Jiwa tidak dapat dilihat ,maka dari itu yang bisa dilihat adalah perilaku-perilaku makhluk hidup tersebut. Jiwa sendiri artinya sesuatu yang mengendalikan pikiran,perasaan ataupun otak.
 Psikologi lebih menekankan penelitian terhadap manusia karena perilaku manusia lebih kompleks.  Manusia mempunyai kemampuan untuk berpikir dan berkemauan. Berbeda dengan hewan yang hanya memiliki nafsu dan naluri hewani. Maka dari itu manusia mempunyai tingkatan yang lebih tinggi.  Perilaku manusia sendiri ada yang tampak dan ada juga yang tidak tampak. Patokan perilaku bagi setiap individu dalam masyarakat adalah berupa norma kesopanan,norma hukum,norma susila,dan norma agama.
                        Di dalam masyarakat selalu terdapat budaya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari manusia. Perspektif budaya melahirkan nilai yang berdasarkan tradisi,dan kebiasaan tradisi itu sendiri terbangun berdasarkan pola-pola hubungan antara individu. Manusia beraktivitas karena adanya kebutuhan untuk mencapai tujuan. Dengan adanya kebutuhan akan muncul sebuah motivasi kuat untuk beraktivitas.

2.    Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada paper ini adalah:
·         Bagaimanakah konsep dasar perilaku?
·         Bagaimanakah pengertian perilaku?
·         Seperti apa pandangan tentang perilaku?

3.    Tujuan Penulisan
·         Tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk mengetahui pengaruh perilaku manusia yang berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
·         Pemahaman terhadap perilaku seseorang dapat mengarahkan dirinya sesuai dengan potensi yang dimilikinya kearah tingkat perkembangan yang optimal.

4.    Hipotesis
                        Hipotesis dalam paper ini adalah bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki akal dan pikiran sehingga membuatnya menjadi makhluk yang derajatnya lebih tinggi daripada hewan dan tumbuhan. Dengan akal dan pikirannya,manusia berperilaku karena adanya kebutuhan untuk mencapai suatu tujuan.
                       
                       

PEMBAHASAN

1.    Pengertian Perilaku
                       
                        Psikologi berasal dari kata psyche yang artinya jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Jiwa sebagai kekuatan hidup ( levens beginsel) atau sebabnya hidup telah pula dikemukakan oleh Aristoteles,yang memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala-gejala kehidupan. Jiwa merupakan unsur kehidupan,karena itu tiap-tiap makhluk hidup mempunyai jiwa.  Tetapi menurut  Branca (1964) dalam bukunya yang berjudul Psychology: The Science of Behaviour
bahwa yang dimaksud psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia. Namun demikian tidak berarti bahwa perilaku hewan tidak dikemukakan. Hal ini tergambar dalam bagian-bagian yang mengemukakan tentang penelitian-penelitian yang dilakukan dalam lapangan hewan.
                        Perilaku sendiri dapat diartikan sebagai suatu respons individu terhadap stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai tujuan baik disadari ataupun tidak. Individu berasal dari kata individium yang artinya tak terbagi. Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya mempunyai peranan khas dalam lingkungan sosialnya tetapi juga memiliki kepribadian serta pola tingkah laku spesifik darinya. Respons artinya setiap perubahan dalam perilaku individu. Perilaku manusia sangat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Perilaku itu sendiri adalah suatu fungsi dari interaksi antara satu orang individu dengan lingkungannya. Perbedaan perilaku manusia itu disebabkan kemampuan,kebutuhan,cara berpikir untuk menentukan pilihan perilaku,pengalaman dan reaksi affektifnya berbeda satu sama lain.
                        Ada  perilaku yang nampak(overt behaviour) yaitu respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respons tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek yang dapat dilihat. Ada juga perilaku yang tak nampak(convert behaviour) yaitu respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup. Respons terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian,persepsi,pengetahuan,kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut dan belum dapat diamati jelas oleh orang lain. Stimulus dapat berupa benda fisik ataupun berupa materi. Ia dapat diukur dan diamati. Semua stimulus dapat dijumpai dalam lingkungan. Contohnya :uang,jabatan,pangkat bahkan wanita merupakan stimulus dan sewaktu-waktu dapat mengubah perilaku pejabat. Seseorang yang menginginkan jabatan,lalu stimulus yang berupa jabatan itu datang padanya,maka jabatan tersebut akan mampu mengubah perilakunya. Bila perubahan positif maka stimulus tersebut membawa kesenangan dan sebaliknya. 
                        Berdasarkan uraian di atas dapat diartikan bahwa  konsep dasar perilaku individu merupakan bakat atau pembawaan dari respons seseorang terhadap stimulus(rangsangan) yang berasal dari lingkungannya.

2.    Pandangan tentang perilaku
                        Woodworth dan Marquis (1957) mengajukan pendapat bahwa psikologi itu mempelajari aktivitas-aktivitas individu,pengertian aktivitas dalam arti yang luas,baik aktivitas motorik,kognitif,maupun emosional. Jadi dalam psikologi ada perilaku dan kehidupan jiwa,dengan pengertian bahwa perilaku atau aktivitas-aktivitas itu merupakan manifestasi kehidupan psikis. Meskipun hewan juga termasuk salah satu objek yang diteliti dalam ilmu psikologi,namun dari hasil penelitian itu dikaitkan untuk dapat mengerti tentang keadaan manusia. Banyak penelitian yang dilakukan pada hewan,yang hasilnya kemudian diarahkan kepada manusia,khususnya penelitian-penelitian yang eksperimental. Ada beberapa alasan mengapa hewan dijadikan bahan eksperimen:
Ø  Hewan pada umumnya lebih objektif daripada manusia. Hewan tidak mempunyai sadar pribadi sehingga hewan tidak malu apabila diobservasi oleh banyak orang pada waktu eksperimen dilakukan.
Ø  Hewan lebih mudah dikontrol daripada manusia karena manusia keadaannya lebih kompleks.
Ø  Kadang-kadang eksperimen membutuhkan waktu yang lama dan menimbulkan kebosanan yang bisa mempengaruhi hasil eksperimen. Hal itu tidak dijumpai pada hewan.
                        Pada manusia,ada dua macam perilaku. Yaitu perilaku refleksif (reaksi) dan perilaku non - refleksif. Perilaku refleksif yaitu perilaku yang terjadi dengan sendirinya,secara otomatis. Stimulus yang diterima oleh organisme atau individu tidak sampai ke pusat susunan syaraf(otak) sebagai pusat pengendali dari perilaku manusia. Respons langsung timbul begitu menerima stimulus. Begitu stimulus diterima oleh reseptor,begitu langsung respon timbul melalui afektor,tanpa melalui pusat kesadaran.
                        Lain halnya dengan perilaku non - refleksif. Perilaku ini dikendalikan atau diatur oleh otak. Dalam kaitan ini stimulus setelah diterima oleh reseptor kemudian diteruskan ke otak baru kemudian terjadi respons melalui afektor. Proses yang terjadi di  dalam otak inilah yang disebut proses psikologis. Perilaku atas dasar proses psikologis inilah yang disebut perilaku psikologis. Pada manusia,perilaku psikologis inilah yang dominan. Perilaku refleksif pada dasarnya tidak dapat dikendalikan. Hal tersebut karena perilaku refleksif  merupakan perilaku alami,bukan perilaku yang dibentuk. Berbeda dengan perilaku non – refleksif  yang dapat dibentuk dan dikendalikan oleh individu yang bersangkutan,karena itu dapat berubah dari waktu ke waktu sebagai hasil proses belajar.
Perilaku manusia juga merupakan perilaku yang terintegrasi (integrated),yang berarti bahwa keseluruhan keadaan individu itu terlibat dalam perilaku yang bersangkutan,bukan bagian demi bagian. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang. Adakalanya perilaku seseorang dipengaruhi oleh kemampuannya,kebutuhannya dan ada juga yang dipengaruhi oleh pengharapan dan lingkungannya. Organisasi sebenarnya bisa mempengaruhi perilaku seseorang dengan cara mengubah satu atau lebih faktor-faktor penentu dari perilaku individu,hanya mudah diubah. Tetapi semuanya terbuka untuk dipengaruhi. Kebutuhan dan kemampuan tertentu umumnya sulit dipengaruhi,karena mereka sering dibatasi oleh sifat-sifat psikologis dari seseorang. Pengaruh langsung dari lingkungan tempat bekerja juga akan memberikan pengaruh dalam perubahan perilaku seseorang. Sebagai contoh,seorang manager yang memikirkan untuk menciptakan suatu kondisi yang baik untuk efektivitas pelaksanaan kerja,posisinya sama seperti seorang pelatih sepak bola yang merancang suatu permainan yang efektif. Agar permainannya bisa bekerja,ada dua hal yang perlu mendapat perhatian,yakni bermain yang baik dan faktor keberuntungan. Dari kedua hal ini,pelatih akan mengenal manakah dari keduanya yang menentukan permainan efektif tersebut.
                        Ada beberapa hampiran(approach) yang dikembangkan oleh para ahli ilmu perilaku untuk memahami perilaku manusia yang berinteraksi dengan lingkungannya. Yaitu:
Ø  Hampiran Kognitif
Hampiran ini pada dasarnya menekankan pada peranan indivdu dalam hubungannya
dengan lingkungan. Hampiran ini meliputi kegiatan mental yang sadar seperti berpikir,mengetahui,memahami dan kegiatan konsepsi mental seperti sikap,kepercayaan,dan pengharapan yang semuanya itu faktor penentu dalam perilaku. Teori kognitif harus dipergunakan sebagai sarana yang tidak langsung untuk mengukur apa yang dilihat sebagai faktor yang amat penting di dalam perilaku. Teori kognitif percaya bahwa perilaku seseorang itu disebabkan adanya rangsangan,yakni suatu objek fisik yang mempengaruhi seseorang dalam banyak cara. Menurut teori ini,semua perilaku itu tersusun secara teratur.
Ø  Hampiran Penguatan(Reinforcement Approach)
Hampiran ini menyatakan bahwa setiap tingkah laku yang menghasilkan kepuasan tertentu,akan selalu dihubungkan dengan keadaan atau situasi. Hal tersebut diperoleh setelah mengadakan eksperimen tentang perilaku anjing percobaannya oleh psikolog bernama Ivan Pavlov dan Edward Thorndike.
Ø  Hampiran Psikoanalitis
Hampiran ini menunjukkan bahwa perilaku manusia ini dikuasai oleh personalitasnya atau kepribadiannya. Hal tersebut dikemukakan oleh Sigmund Freud. Dia juga menandaskan bahwa hampir semua kegiatan mental adalah tidak dapat diketahui dan tidak bisa didekati secara mudah bagi setiap individu,namun kegiatan tertentu dari mental ini dapat mempengaruhi perilaku manusia. Menurut Freud susunan personalitas atau kepribadian seseorang itu dapat dijelaskan dengan kerangka ketidaksadaran.

 Berbagai Istilah Tentang  Kaitan Orang Dan Perilaku
                        Biddle dan Thomas mengemukakan bahwa kaitan(hubungan) yang dapat dibuktikan ada atau tidak adanya dan dapat diperkirakan kekuatannya adalah kaitan antara orang dengan perilaku dan perilaku dengan perilaku. Kriteria untuk menetapkan perilaku tersebut adalah:
Ø  Kriteria Kesamaan
·         Differensiasi(differentiation)
Norma-norma untuk anggota suatu kelompok sosial tertentu berbeda dari norma-norma untuk orang yang bukan anggota kelompok itu. Hubungan antara keduanya adalah diferensiasi,yaitu ditandai oleh adanya ketidaksamaan.
·         Konsensus(consensus)
Yaitu kaitan antara perilaku-perilaku yang berupa kesepakatan mengenai suatu hal tertentu. Jika konsensus ditandai oleh kesamaan pandangan,maka ada pula kaitan antara perilaku-perilaku yang ditandai oleh tidak adanya persamaan pandangan. Keadaan ini disebut disensus
Ø  Derajat Saling ketergantungan
Disini suatu hubungan orang-perilaku akan mempengaruhi,menyebabkan atau menghambat hubungan orang-perilaku yang lain.
Ø  Gabungan Antara Derajat Kesamaan Dan Saling Ketergantungan
·         Konformitas (conformity)
Yaitu kesesuaian antara perilaku seseorang dengan perilaku orang lain atau perilaku seseorang dengan harapan orang lain tentang perilakunya.
·         Penyesuaian (adjustment)
Jika konformitas didasari oleh kesamaan antara perilaku dengan perilaku atau antara perilaku dengan norma,maka penyesuaian didasari oleh adanya perbedaan.
·         Kecermatan (accuracy)
Adalah ketepatan penggambaran (deskripsi) suatu peran. Deskripsi peran yang cermat adalah deskripsi yang sesuai dengan harapan tentang peran itu dan sesuai dengan perilaku nyata yang ditunjukkan oleh orang yang memegang peran itu.


3.    Kesimpulan
                               Dari hasil uraian di atas dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Namun karena jiwa sendiri tidak terlihat,maka yang dapat diobservasi adalah perilaku atau aktivitas-aktivitas yang merupakan manifestasi atau penjelmaan kehidupan jiwa itu. Perilaku artinya respons individu terhadap suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai tujuan baik disadari atau tidak dari interaksi antara satu orang individu dengan lingkungannya. Perilaku sendiri dalam pengertian luas,yaitu meliputi perilaku yang menampak(overt behaviour) dan juga perilaku yang tidak nampak (convert behaviour). Pengaruh langsung dari tempat kerja juga akan berpengaruh terhadap perubahan perilaku seseorang. Konsep dasar perilaku manusia disebabkan adanya stimulus yang terkondisi atau bersifat netral dengan stimulus yang tak terkondisikan. Konsep dasar itu merupakan bakat atau pembawaan dari respons seseorang terhadap rangsangan yang berasal dari lingkungannya.

4.    Saran
                        Saran yang dapat penulis kemukakan bahwa kita sebaiknya lebih banyak menggali tentang ilmu psikologi karena dengan mempelajari psikologi kita akan mengetahui karakter,emosi serta perilaku manusia. Dengan mempelajari ilmu psikologi akan menjadikan manusia supaya hidupnya baik,bahagia dan sempurna serta banyak persoalan yang dapat dibantu dan diselesaikan oleh ilmu jiwa.






DAFTAR PUSTAKA

Sarwono, S. W. (1984). Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: CV.Rajawali.
Thoha, M. (2003). Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasi. Yogyakarta: Raja Grafindo Persada.
Walgito, B. (1974). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Smt 5 Ushul fiqih Hakim hukum mahkum Fih Mahkum 'alaih

    HAKIM, HUKUM, MAHKUM FIIH, MAHKUM ‘ALAIH Makalah I ni D isusun G una M emenuhi T ugas K elompok Mata Kuliah :   Ushul Fiqih Dosen Pengampu :   Yusuf Effendi , M.Pd. Disusun Oleh: 1.      Kun Amiina                        (15120026) 2.      M. Lutfil Makin                  (15120036) Semester 5 B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA PURWOREJO 2017 BAB I PENDAHULUAN A.     LATAR BELAKANG Di dalam agama Islam, dalam menjalankan kehidupan sehari-hari ini kita tidak pernah terlepas dari hukum-hukum syar’i. Hukum yang mengatur tentang perbuatan-perbuatan seo...

Smt 1 Psikologi Umum gejala Campuran

GEJALA CAMPURAN (PERHATIAN, KELELAHAN, SUGESTI DAN KELUPAAN) Paper Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah : Psikologi Umum Dosen Pengampu : Akhid Lutfian, S.Pd, M.Pd Disusun Oleh (Kelompok 15) : Akmal Maulana Subchi Kun Amiina Pariyati Semester 1B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA PURWOREJO 2015 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu kita harus dapat membedakan antara nyawa dan jiwa. Dimana nyawa adalah daya jasmanilah yang adanya tergantung pada hidup jasmani yaitu perbuatan yang ditimbulkan oleh proses belajar, misalnya insting, refleks dan nafsu. Sedangkan jiwa adalah daya hidup rohaniah yang menjadi penggerak dan penyalur bagi sekalian perbuatan pribadi. Pada umumnya manusia tak mungkin lepas dari kondisi lingkungan. Tanpa disadari kondisi lingkungan tersebut dapat mengakibatkan pergeseran atau terjadinya kejiwaan dan apabila manusi...

Smt 1 Al-Qur'an Jadal

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Hakikat-hakikat yang sudah ada jelas nampak   dan   nyata   telah   dapat   disentuh   manusia,   dibeberkan   oleh   bukti-bukti   alam   dan   tidak   mememrlukan   lagi   argument lain untuk menetapkan   dalil   atas   kebenarannya. Namun   demikian, kesombongan   seringkali   mendorong   seseorang   untuk membangkitkan   keraguaan dan mengacu hakikat   tersebut   dengan   keracunan yang   dibungkus   dengan baju   kebenaran   serta   dihiasi   dengan cermin   akal.   Usaha   demikiaan   perlu    dihadapi dengan    hujjah agar   hakikat-hakikat   tersebut   mendapatkan   pengakuan   yang    semestinya,   dipercayai   atau malah   diingkari. Al-Qur an,    seru...